Kuliner Khas Kalsel
Rasanya Ambyar, Yuk Coba Maknyusnya Gaguduh Tiwadak, Camilan Khas Kalsel yang Muncul Musiman
Gaguduh Tiwadak adalah kue atau camilan khas dari daerah Kalimantan Selatan yang terbuat dari bahan dasar buah cempedak.
Editor: Royan Naimi
Penulis Wartawan Banjarmasinpost.co.id Noor Masrida
BANJARMASINPOST.CO.ID - Gaguduh Tiwadak adalah kue atau camilan khas dari daerah Kalimantan Selatan yang terbuat dari bahan dasar buah cempedak.
Gaguduh tiwadak muncul musiman tergantung kapan buah campedak ini ramai ditemukan pada para penjual buah musiman.
Bentuk gaguduh tiwadak tidak jauh berbeda dengan gaguduh pisang karena bahan-bahan pembuatnya juga pada dasarnya sama (hanya diganti cempedak dengan pisang saja).
Rasanya manis seperti buah cempedak yang matang. Camilan ini sangat cocok disajikan panas-panas ditemani teh ataupun kopi.
• Pelabuhan Feri Tanjung Serdang Kotabaru, 40 Menit ke Ibu Kota Pulau Laut
• Tempat Ibadah Pemeluk Konghucu di Pelaihari, Terbuka bagi Semua Pengunjung
• Yuk Berkunjung ke Taman Pasuk Kemaloh Palangkaraya, Ada Masjid Berbentuk Unik
Sebagai informasi tambahan, buah cempedak sendiri adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae.
Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian.
Tanaman ini berasal dari Semenanjung Malaya, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.
Jika sedang musim, buah campedak dijual pinggir jalan oleh para pedagang buah menggunakan mobil pikap di sejumlah titik jalan di daerah Kalimantan Selatan.
Harganya berkisar 2 ribu per kilogram sampai 15 ribu per kilogram.
Perbedaan harga tersebut dikarenakan jika pada musim nya buah ini banyak atau melimpah harga buah ini turun, sebaliknya jika pada musim tertentu buah ini tidak terlalu banyak maka harganya pun bisa naik.
Nah, selain buahnya yang bisa dimanfaatkan untuk diolah sebagai bahan makanan, biji dan kulit cempedak juga bisa dikonsumsi lho.
Kulit buah cempedak dimanfaatkan warga Kalimantan Selatan sebagai lauk yang disebut sebagai mandai.
Mandai dibuat dengan cara mengupas kulit buah sampai terlihat putih kemudian direndam dengan air garam untuk mengawetkan dan melunakkan teksturnya.
Rendaman dapat dilakukan selama beberapa jam bahkan hingga sebulan.
Tak melulu difermentasi, kulit cempedak juga bisa dimasak langsung tanpa perlu menunggu beberapa hari lewat fermentasi.
Tekstur jaruk mandai ini bisa disandingkan dengan cumi kering namun lebih lunak.
• Komunitas Begaya, Misinya Menggali Sejarah dan Budaya di Seputaran Kalsel
• Makam Sultan Suriansyah, Raja Pertama Pemeluk Islam di Bumi Lambung Mangkurat
Sementara biji cempedak juga bisa dijadikan camilan dengan cara direbus terlebih dahulu.
* Berikut cara membuat Gaguduh Tiwadak
Bahan-bahan:
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!